Wish it comes up in bigger packaging since me (and I’m pretty sure many other people) love to use-up their moisturizer in a short period of time, therefore perhaps we can get a more affordable price/ml of the product and less plastic packaging waste. But they often has Sale each month for bulk purchases so I guess considering how fast I used-up this moisturizer (30ml for 1,5 months), this is actually pretty affordable for the results.

Hands-down as an Indonesian Native, it’s quite hard to find a truly elegantly formulated moisturizer for my dry-sensitive skin, since where I live is quite humid, most brands seem to always come up with light / gel-texture moisturizer which to be honest just can never live up to what I expect in a good moisturizer.

Fortunately this one checks all the marks in terms of calming my eczema flare ups. I really like the serum-slash-sleeping mask concept. Even under my foundation, this works so well to make it look natural and not as cakey as when I use a silicone based primer (my Bobbi Brown Enriched Face Base had since been lovingly replaced by this). This is my 3rd bottle.

It’s been a pleasure for me as fan of GN since before they launched their own product to witness the growth of this inspiring, incredible brand. Not only admirable for their fine-tuned concept, quality and congruency, their approach towards sustainable and mindful growth and development is notable.

Gak ada efek brightening atau apapun sesuai klaimnya walau mengandung niacinamide. Juga waktu kulit lagi pecah-pecah juga tidak membantu skin-barrier membaik, mungkin karena konsentrasi ceramide dan niacinamidenya terlalu sedikit cuma sebagai gimmick marketing saja sih. Kalau buat pelembab malam kurang nampol, review orang2 overhyped dan banyak buzzer di platform sebelah.

Packaging warna perriwinkle lucu—copycat brand luar Saturday Skin sih tapi, tapi setidaknya airless pump. Waktu dipakai teksturnya memang light, tapi cukup melembabkan buat sebagai pengganti primer kalau pagi hari sebelum sunscreen.

I really had high hopes from this product for my dry skin, but ends up being disappointed (yet again) by local brand’s moisturizer. 

Packaging wise lucu sih warna lilac pumpnya, tapi karena pumpnya ini tidak ada tutup di luarannya, sehingga jadinya kadang keluar produknya menggumpal / yang sudah di ujung pumpnya berarti dapat krimnya yang sudah oxidized/rusak kena udara.

1-2 minggu pertama fine-fine aja, tapi kok lama-lama di daerah dagu dan pipiku kerasa kaya ketarik dehidrasi dan muncul beruntusan kecil2 tapi bukan komedo dan pinggiran hidung flaky. Terus waktu aku cek lagi di IGnya eh ternyata ini niacinamide cuma 2% (dua persen), dan itu di urutan kedua di komposisinya. Berarti yang oil-oil di campaignnya itu konsentrasinya dikit banget di bawah 2%, pantas kerasa lembabnya semacam kurang mengunci. Jadi untuk sleeping mask I don’t think this makes the cut IMO, karena aku harus timpa lagi sama moisturizer lain yang lebih occlusive buat malam, jatuhnya lebih boros. Repurchase? Engga sih, tapi kalau yang buat kulit oily mungkin bakal suka

Somehow the aesthetic reminds me of Drunk Elephant’s products dari segi komposisi kukira bakal mirip DE yang Waterfacial. First impression okay, teksturnya mirip kaya fla pudding, dan memberi finish yang silky seperti primer, cenderung lebih light dari moist2 sebelumnya yang biasa aku pake cocok. ‘emang mudah meresap ga tacky dan kalau dipake malem besok paginya dibilas air ga ada rasa licin2nya (mungkin sudah meresap).

Seperti biasa kalau yang overhyped, apalagi iklannya di TikTok gencar berisik banget, ga terlalu pasang ekspektasi tinggi. Secara packaging bagus bahannya plastik yang kokoh, tapi sudah sampai situ aja positifnya karena begitu pertama tutup dibuka ternyata wanginya kenceng banget. Memang wanginya ga terkesan cheapo, tapi ternyata ninggal lama banget di muka & bikin migrain. Secara tekstur memang gel ringan yang mudah menyerap, hasilnya juga ga bikin kilang minyak, cuma kalau pas kulit lagi kering kerontang dan rapuh2nya, lembabnya tidak mumpuni. Habis pake dua minggu pun aku ga kerasa perbaikan signifikan di muka, dan kadang bisa kerasa agak panas, merah dan perih waktu breakout mungkin karena essential oil dan parfumnya yang tinggi banget.
Malah ujungnya2 perlu ditimpa dengan moisturizer cream lain buat “mengobati” reaksi breakout / radang dari Skintific ini karena lembabnya seperti yang langsung menguap gitu aja :( So sad karena harganya ya mahal dibanding khasiat yang ga seberapa.

Secara packaging bagus bahannya plastik yang kokoh. Wanginya memang bukan dari fragrance yang cheapo. Enak kalau buat hand/body moisturizer karena tidak sticky.

pickygurl123